Memasak merupakan seni yang telah berkembang sejak zaman dahulu, seiring dengan penemuan alat dan teknik baru yang memudahkan manusia dalam menyiapkan makanan. Salah satu teknik memasak yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan masih sangat relevan hingga kini adalah steaming atau pengukusan. Teknik memasak ini tidak hanya mempertahankan rasa dan tekstur alami bahan makanan, tetapi juga membawa sejumlah manfaat kesehatan yang sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi sejarah dan perkembangan teknik steaming, bagaimana teknik ini diterapkan di berbagai budaya, serta manfaat kesehatan yang ditawarkannya.
Sejarah Steaming: Teknik Memasak yang Terus Berkembang
Teknik pengukusan atau steaming sudah digunakan sejak zaman kuno. Meski terlihat sederhana, teknik ini telah menjadi bagian integral dari tradisi kuliner berbagai budaya di seluruh dunia. Pengukusan pertama kali dikenal di China, lebih dari dua ribu tahun yang lalu, dan menjadi metode yang sangat populer dalam persiapan makanan karena kemampuannya untuk mempertahankan kelembutan bahan makanan tanpa menghilangkan nutrisi.
Pada zaman itu, masyarakat China menggunakan keranjang bambu yang ditempatkan di atas panci berisi air mendidih untuk mengukus makanan. Proses ini terbukti sangat efektif dalam memasak beras, sayuran, dan berbagai jenis daging yang dipotong kecil. Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa teknik steaming ini tidak hanya digunakan untuk memasak makanan, tetapi juga digunakan untuk persiapan obat-obatan tradisional.
Pada abad ke-19, teknik steaming mulai dikenal di Eropa dan Amerika. Di Eropa, pengukusan digunakan untuk memasak berbagai bahan makanan, terutama dalam masakan Prancis dan Italia, meskipun pada waktu itu alat yang digunakan lebih bervariasi. Namun, teknik steaming menjadi lebih populer di negara-negara Asia, seperti Jepang, Korea, dan Thailand, yang terus mempertahankan dan mengembangkan metode ini dalam berbagai bentuk masakan tradisional mereka.
Seiring berkembangnya teknologi dan munculnya alat-alat dapur modern, teknik steaming mulai disempurnakan. Pada awal abad ke-20, muncul panci kukus dan steam cooker yang menggunakan teknologi uap untuk memasak makanan dengan cara yang lebih praktis dan efisien. Perangkat ini memungkinkan masyarakat untuk mengukus makanan dalam jumlah besar dan pada suhu yang lebih stabil, memberikan hasil yang lebih konsisten. Kini, steaming dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan dapur yang lebih modern, seperti steamer listrik, yang memungkinkan siapa saja di rumah untuk menikmati manfaat teknik memasak ini.
Teknik Steaming: Cara Memasak yang Sederhana namun Efektif
Teknik steaming melibatkan penggunaan uap air panas untuk memasak makanan, yang berbeda dari metode memasak lainnya yang menggunakan minyak atau api langsung. Pada dasarnya, air yang dipanaskan akan menghasilkan uap yang kemudian digunakan untuk memasak bahan makanan. Beberapa aspek penting dalam teknik steaming antara lain:
- Pemilihan Peralatan Steaming
Ada berbagai jenis alat yang dapat digunakan untuk steaming, dari yang tradisional seperti keranjang bambu, hingga alat yang lebih modern seperti steamer listrik atau panci kukus. Meskipun alatnya bervariasi, prinsip dasar steaming tetap sama, yaitu menggunakan uap air yang terperangkap untuk memasak makanan secara perlahan. - Pengaturan Suhu dan Waktu
Pengaturan suhu yang tepat sangat penting dalam proses steaming. Suhu uap yang digunakan biasanya berkisar antara 100°C hingga 110°C. Waktu pengukusan bervariasi tergantung pada jenis bahan makanan yang akan dimasak. Misalnya, sayuran mungkin hanya membutuhkan waktu 5 hingga 10 menit untuk matang, sedangkan daging atau ikan bisa memerlukan waktu yang lebih lama, antara 15 hingga 30 menit, tergantung pada ketebalan dan jenis bahan. - Teknik Steaming Bertingkat
Dalam beberapa masakan, bahan makanan yang berbeda membutuhkan waktu pengukusan yang berbeda pula. Dalam hal ini, teknik steaming bertingkat bisa digunakan. Dengan menggunakan rak bertingkat dalam panci kukus atau keranjang bambu, Anda dapat mengukus beberapa bahan sekaligus, meskipun waktu pengukusan masing-masing bahan berbeda. - Pentingnya Pengaturan Uap
Beberapa alat steaming dilengkapi dengan pengatur uap yang memungkinkan Anda mengontrol jumlah uap yang dihasilkan. Pengaturan uap yang baik penting untuk memastikan makanan matang merata tanpa terlalu kering atau terlalu lembab. - Menjaga Kelembapan Makanan
Salah satu keunggulan dari steaming adalah kemampuannya untuk menjaga kelembapan makanan. Karena makanan dimasak dengan uap, kandungan air dalam makanan tetap terjaga, dan ini membuat makanan tetap lembut dan tidak kehilangan teksturnya.
Manfaat Kesehatan dari Steaming
Selain hasil masakan yang lezat, teknik steaming memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang membuatnya semakin digemari, terutama bagi mereka yang peduli dengan pola makan sehat. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh teknik pengukusan:
- Mempertahankan Nutrisi
Salah satu alasan utama mengapa teknik steaming begitu dianjurkan dalam pola makan sehat adalah karena metode ini mempertahankan kandungan vitamin dan mineral dalam bahan makanan. Berbeda dengan metode memasak lain seperti menggoreng atau merebus, steaming tidak melibatkan minyak atau air dalam jumlah besar, yang dapat mengurangi kadar nutrisi dalam makanan. Sebagian besar vitamin larut dalam air, seperti vitamin C dan vitamin B, lebih terjaga karena makanan tidak terendam dalam air panas. - Mengurangi Lemak dan Kalori
Steaming adalah cara memasak yang sangat rendah kalori karena tidak memerlukan minyak untuk memasak. Ini menjadikan steaming sebagai pilihan yang sangat baik bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi lemak dalam makanan mereka. Steaming juga cocok untuk orang yang sedang menjalani program diet atau bagi mereka yang menghindari konsumsi lemak jenuh. - Meningkatkan Kualitas Tekstur Makanan
Karena steaming mempertahankan kelembapan dalam makanan, makanan yang dimasak dengan metode ini memiliki tekstur yang lebih empuk dan juicy dibandingkan dengan teknik lainnya, seperti memanggang atau menggoreng. Ini sangat bermanfaat terutama untuk memasak sayuran, daging, dan ikan yang cenderung kehilangan kelembapan saat dimasak dengan cara lain. - Mencegah Terbentuknya Senyawa Berbahaya
Beberapa teknik memasak, seperti menggoreng, dapat menyebabkan terbentuknya senyawa berbahaya seperti akrilamida, yang bisa muncul ketika makanan digoreng pada suhu tinggi. Dengan steaming, proses memasak berlangsung pada suhu yang lebih rendah, mengurangi kemungkinan terbentuknya senyawa-senyawa berbahaya tersebut. - Memperbaiki Pencernaan
Makanan yang dimasak dengan teknik steaming cenderung lebih mudah dicerna karena kandungan airnya tetap terjaga, membuat tekstur makanan lebih lembut. Ini dapat membantu memperbaiki proses pencernaan, terutama untuk orang yang memiliki masalah pencernaan atau sensitivitas terhadap makanan keras. - Mendukung Diet Seimbang
Teknik steaming memungkinkan Anda untuk memasak berbagai jenis makanan sehat, mulai dari sayuran, ikan, ayam, hingga dim sum atau makanan penutup, tanpa menambah banyak kalori atau lemak. Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat menikmati makanan yang lebih kaya akan serat, protein, dan nutrisi lainnya, yang semuanya berkontribusi pada pola makan yang seimbang.
Steaming dalam Berbagai Budaya Kuliner
Teknik steaming tidak hanya digunakan di Asia, tetapi juga diterima di banyak budaya kuliner di seluruh dunia. Setiap negara atau wilayah memiliki cara unik dalam menerapkan teknik ini:
- China
Pengukusan adalah teknik yang sangat penting dalam masakan tradisional China. Dim sum, misalnya, adalah hidangan populer yang dimasak dengan teknik steaming, dan umumnya disajikan dalam keranjang bambu. Selain itu, pengukusan juga digunakan untuk memasak ikan, ayam, dan nasi, dengan penekanan pada mempertahankan rasa alami bahan makanan. - Jepang
Di Jepang, chawanmushi (telur kukus Jepang) adalah hidangan yang menggunakan teknik steaming. Makanan ini sering disajikan dalam mangkuk kecil dan dimasak dengan cara dikukus secara perlahan untuk menghasilkan tekstur lembut dan rasa yang ringan. - India
Di India, idli dan dhokla adalah makanan tradisional yang dimasak dengan cara dikukus. Kedua hidangan ini terbuat dari adonan fermentasi yang menghasilkan tekstur yang ringan dan lembut, sangat berbeda dari makanan yang digoreng atau dipanggang. - Eropa
Meskipun tidak sepopuler di Asia, teknik steaming mulai dikenal di Eropa melalui penerapan dalam masakan Italia dan Prancis, khususnya dalam memasak ikan atau makanan laut.
Teknik Steaming yang Tak Lekang oleh Waktu
Evolusi teknik memasak steaming, dari penggunaan sederhana di China kuno hingga alat modern yang ada saat ini, menunjukkan bahwa meskipun dunia kuliner terus berkembang, teknik dasar yang sehat dan efektif seperti steaming tetap relevan dan populer. Steaming tidak hanya mempertahankan cita rasa makanan, tetapi juga mendukung pola makan sehat dengan manfaat nutrisi yang luar biasa. Dengan kemudahan akses dan perangkat dapur yang semakin canggih, teknik steaming kini dapat dinikmati oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja. Teknik ini bukan hanya sebuah cara memasak, tetapi juga sebuah pendekatan hidup sehat yang terus berkembang seiring dengan zaman.